Aslika Indriani
|
:
|
51415012
|
Jovanka S
|
:
|
51415037
|
Santi Sumarah
|
:
|
51415054
|
BAB
14
PENYELARASAN
ANTARA PERENCANAAN BISNIS DENGAN PERENCANAAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
(Lanjutan)
A. Pendahuluan
Bab ini merupakan bagian dari bab sebelumnya, dalam
bagian ini akan dijelaskan mengenai berapa lama perusahaan akan berganti
tipe-tipe integritas, waktu yang dibutuhkan perusahaan dalam berevolusi juga
memiliki perbedaan pada tingkatnya. Perlu adanya pembelajaran dan pengalaman
perusahaan jika berada di integrasi-integrasi sebelumnya.
Selain itu
peneliti juga menunjukkan alasan-alasan mengapa perusahaan melakukan evolusi
dari satu tipe ke tipe lainnya. Berbagai alasan akan diurutkan dari
alasan-alasan tertinggi ke yang paling bawah. Yang nantinya hasil ini akan dibandingkan
dengan alasan internal dan eksternal perusahaan.
Macam-macam tipe evolusi integrasi PSB dengan PSSTI
mungkin dipengaruhi oleh variabel-variabel kontingensi, variabel-variabel ini
adalah dari karakteristik-karakteristik organisasional dan ketidakpastian
lingkungan. Disini dikatakan perusahaan-perusahaan yang mengintegrasikan
perencanaan strategik sistem teknologi informasi (PSSTI) dengan perencanaan
strategik bisnis (PSB) mempunyai kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan
perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan integrasi.
Terdapat faktor-faktor yang membantu dan menghalangi
terjadinya keselarasan, faktor yang membantu terjadi keselarasan disebut enabler dan faktor yang menghalangi
terjadinya keselarasan disebut sebagai inhibitor.
B.
Pembahasan
1.
Lama Berevolusi
Waktu yang
dibutuhkan untuk berevolusi semakin pendek untuk perusahaan yang berada di
tingkat evolusi lebih tinggi. Tampaknya ada percepatan di tingkat pergerakan ke
integrasi lebih tinggi. Kelihatannya perusahaan semakin menyadari potensi dari
sistem teknologi informasi untuk mendukung formulasi dan implementasi strategi
bisnis. Alasannya untuk percepatan waktu evolusi ini adalah proses pembelajaran
dan pengalaman perusahaan di tingkat integrasi sebelum-sebelumnya.
2.
Alasan-Alasan Berevolusi
Alasan-alasan
berikut ini diurutkan dari alasan-alasan tertinggi yang ke yang paling rendah :
a. Untuk
meningkatkan kebutuhan dari integrasi yang lebih baik.
b. Meningkatkan
kepentingan dari sistem teknologi infomasi.
c. Perubahan
organisasi.
d. Meningkatkan
kompetensi.
e. Meningkatkan
kebutuhan akan informasi yang lebih baik.
f. Lainnya.
Hasil ini
menunjukkan bahwa alasan-alasan tertinggi adalah karena alasan-alasan karena
alesan eksternal perusahaan.
3.
Variabel-Variabel Kontingensi
Variabel-variabel
kontingensi dari karakteristik organisasi :
a.
Intensitas informasi dari produk-produk
atau jasa-jasa.
b.
Intensitas informasi di rantai nilai.
c.
Intensitas informasi terhadap pentingnya
sistem teknologi informasi.
d.
Kompetensi sistem teknologi informasi,
yang diuraikan lebih lanjut menjadi :
1)
Kompetensi teknikal
2)
Kompetensi bisnis
Variabel-variabel
kontingensi dari karakteristik ketidak-pastian lingkungan :
a. Dinamisme
lingkungan, yang diuraikan lebih lanjut sebagai :
1)
Tingkat perubahan
2)
Tingkat prediksi
b. Heterogenitas
di produksi dan pemasaran.
c. Hostilitas,
yang diuraikan lebih lanjut sebagai :
1)
Keterbatasan sumber-sumber daya
2)
Kompetisi
Hasil dari
regresi berganda antara variabel-variabel kontingensi sebagai variabel-variabel
independen dengan integrasi PSB-PSSTI sebagai variabel dependennya, diperoleh
hasil hanya dua buah variabel yang secara statistik signifikan, yaitu variabel
persepsi manajemen terhadap pentingnya sistem teknologi informasi dan
kompetensi bisnis.
4.
Keselarasan dan Kinerja Perusahaan
Das et.al (1991) yang mengutip studi dari konsultan
A.T> Kearney menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang mengintegrasi
perencanaan strategik sistem teknologi informasi (PSSTI) dengan perencanaan
strategik bisnis (PSB) mempunyai kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan
perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan integrasi. Henderson
dan Veinkatraman (1999) juga menunjukkan bahwa ketidakmampuan perusahaan
menyadari nilai dari nilai dari investasi sistem teknologi informasi disebabkan
karena kurangnya keselarasan antara bisnis dengan strategi sistem teknologi
informasi di organisasi.
5.
Pemampu dan Penghalang Keselarasan
Dari hasil riset selama 5 tahun dari
tahun 1992 -1997, Luftman dan Brier (1999) menumakan faktor-faktor yang
membantu dan menghalangi terjadinya keselarasan. Mereka menyebut faktor-faktor
yang membantu terjadi keselarasan sebagai enabler dan faktor-faktor yang
menghalangi keselarasan sebagai inhibitor. Penelitian mereka melibatkan lebih
dari 500 eksekutif, dari 1.000 perusahaan-perusahaan besar menurut majalah
Fortune, yang menghadiri seminar tentang keselarasan yang diadakan oleh
Advanced Business Institute milik IBM di Palisades, New York.
6.
Mengurangi Jarak Keselarasan
Telah diketahui
bahwa jarak keselarasan akan menimbulkan kinerja perusahaan yang kurang baik.
Oleh karena itu usaha-usaha untuk mengurangi jarak keselarasan yang terjadi perlu dilakukan.
C.
Kesimpulan
Seorang peneliti melakukan reset tentang lama waktu
berevolusi dari satu tipe integrasi ke tipe integrasi lainnya. Rata-rata waktu
yang dibuat antar integrasi memiliki perbedaan yang signifikan. Dari hasil
penelitiannya dikatakan bahwa terdapat percepatan di tingkat pergerakan ke
integrasi lebih tinggi. Selain itu juga terdapat pembelajaran dan pengalamanlah
yang dapat mempercepat waktu berevolusi.
Terdapat beberapa alasan yang mengharuskan perusahaan
melakukan evolusi-evolusi dari tipe satu ke tipe yang lainnya. Tentu saja
dengan melakukan evolusi ini untuk meningkatkan kebutuhan-kebutuhan integrasi
yang lebih baik. Selain itu juga untuk mengubah sistem dalam organisasi
tersebut. Dari hasil alasan itu nantinya akan dibandingkan dengan alasan-alasan
internal dan eksternal perusahaan.
Berbagai macam tipe integrasi dari PSB dan PSSTI dapat
dipengaruhi oleh variabel-variabel kontingensi. Variabel-variabelnya adalah
dari karakteristik-karakteristik organisasional dan ketidakpastian lingkungan.
Dari variabel-variabel tersebut juga didukung dengan variabel lainnya yang
dapat meningkatkan sistem dalam perusahaan.
Perusahaan yang melakukan integrasi perencanaan strategik
bisnis (PSB) dengan perencanaan strategik sistem teknologi informasi (PSSTI)
mempunyai kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan
yang tidak melakukan integrasi. Dari hasil penelitian Chan et al diketahui
bahwa kinerja bisnis, STROBE, STROEPIS dapat meningkatkan sistem integrasi
perusahaan. Selain itu juga terdapat faktor yang dapat membantu dan menghalangi
terjadinya keselarasan. Faktor yang membantu terjadinya keselarasan disebut enabler dan faktor yang menghalangi
terjadinya keselarasan disebut sebagai inhibitor.
D.
Rekomendasi Manajerial
1.
Apabila
perusahaan ingin mempercepat waktu evolusi sebaiknya perusahaan melakukan
pembelajaran dan meningkatkan pengalaman ketika berada di integrasi
sebelum-sebelumnya.
2.
Perusahaan
sebaiknya menentukan dahulu alasan yang paling baik untuk dapat melakukan
evolusi.
3.
Perusahaan
sebaiknya mengamati variabel apa saja yang nantinya dapat mencapai tingkat fit
perusahaan.
4.
Perusahaan
sebaiknya menyelaraskan antara perencanaan strategik bisnis (PSB) dengan
perencanaan strategik sistem teknonoli informasi (PSSTI) guna meningkatkan
kinerja perusahaan.
5.
Perusahaan
sebaiknya melakukan penelitian tentang faktor dari enabler untuk dapat melakukan keselarasan menurut responden yang
nantinya akan berguna dalam jangka panjang perusahaan.