Aslika Indriani
|
:
|
51415012
|
Jovanka S
|
:
|
51415037
|
Santi Sumarah
|
:
|
51415054
|
BAB 13
PENYELARASAN ANTARA PERENCANAAN
BISNIS DENGAN PERENCANAAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
A.
Pendahuluan
Perencanaan strategik sistem teknologi informasi
dibutuhkan perusahaan dalam mengimplementasikan strategi bisnis untuk
memenangkan persaingan. Sistem-sistem teknologi informasi perlu dibangun guna
mencapai tujuan yang telah direncanakan dalam strategik bisnis. Perencanaan
strategik sistem teknologi informasi harus dilakukan selaras dengan perencanaan
strategik bisnis. Pada bab ini akan dibahas mengenai penyelarasan atau
integrasi antara strategik sistem teknologi informasi dengan strategik bisnis.
Penyelarasan didefinisikan sebagai penerapan sistem
teknologi informasi di waktu dan cara yang tepat dan harmoni dengan
strategi-strategi, tujuan-tujuan, dan kebutuhan-kebutuhan bisnis. Agar
perusahaan dapat mencapai tujuannya perlu diselaraskan antara perencanaa
strategik sistem teknologi informasi (PSSTI) dengan perencanaan strategik
bisnis (PSB).
Untuk dapat menyelaraskan sistem tersebut, terdapat model
yang diusulkan oleh Henderson dan Venkatraman yang disebut sebagai Model
Keselarasan Strategik (MKS). Model itu memperhatikan dua domain yaitu domain eksternal
dan domain internal. Selain kedua model tersebut juga terdapat dua model yaitu
kecocokan strategik dan integrasi fungsional.
Dengan mengkombinasikan model-model yang dirumuskan oleh
Henderson dan Venkatraman, mereka menawarkan 4 macam perspektif proses
keselarasan, yaitu eksekusi strategi, transformasi teknologi, potensial
kompetitif, dan level pelayanan.
Perusahaan yang melakukan penyelarasan atau
pengintegrasian dapat menggunakan berbagai tipe integrasi. Disini perusahaan
dapat berevolusi dengan pindah-pindah antara tipe integrasi tetap dan tipe
integrasi ke tipe integrasi yang lain.
B.
Pembahasan
1.
Pendahuluan
Penyelarasan antar bisnis
strategi dengan teknologi informasi (IT) merupakan permasalahan yang kompleks
dan bersifat multidimensi. Seringkali keputusan untuk melakukan pengembangan
dibidang teknologi informasi hanya didasarkan pada kemampuan sebuah perangkat
lunak yang canggih tanpa melihat lebih jauh apakah perangkat lunat tersebut
telah sesuai dengan kebutuhan organisasi dalam jangka panjang. Tentu penggunaan
aplikasi yang canggih dapat memberikan keuntungan dalam bersaing (competitive
advantage) bagi perusahaan. Tetapi keuntungan yang diberikan dengan cara
ini tidak akan dapat berlangsung lama. Apabila ternyata ada perangkat lunak
baru dengan kemampuan yang lebih canggih, maka keuntungan yang dimiliki tentu
akan ikut hilang bersamaan dengan munculnya perangkat lunak yang baru tersebut.
Perusahaan yang berhasil
melakukan integrasi antar teknologi dengan strategi bisnis menunjukkan
peningkatan pendapatan yang signifikan. IT telah menjadi enableryang
penting bagi strategi bisnis dalam hal kustomisasi masal, diferensiasi
kompetitif, peningkatan kualitas, dan peningkatan dan otomatisasi proses.
Penyelarasan strategi bisnis dan IT digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan
efisiensi, mengurangi biaya, menciptakan hambatan untuk pendatang baru,
meningkatkan hubungan dengan konsumen dan suplier, dan menciptakan produk dan
solusi bisnis baru. Kegagalan dalam melakukan penyelarasan ini dapat
mengakibatkan peningkatan biaya dan kehilangan kesempatan.
Dalam tulisan ini akan akan
dibahas tentang strategi bisnis, peranan IT dalam mendukung strategi bisnis,
hal – hal yang perlu diperhatikan dalam menyelaraskan IT dan strategi bisnis,
dan Enterprise Achitecture sebagai framework dalam merencanakan infrastruktur
IT dalam perusahaan. Tulisan ini masih bersifat overview dari
masalah penyelarasan yang dihadapi. Diharapkan di masa yang akan datang dapat
dilakukan penilaian – penilaian terhadap kasus – kasus penyelarasan IT dan
strategi bisnis yang lebih spesifik dalam lingkungan usaha di Indonesia.
2.
Penyelarasan
Penyelarasan di definisikan oleh Luftman dan Brier (1999) sebagai penerapan sistem teknologi informasi di waktu dan cara yang tepat dan harmoni dengan strategi-strategi, tujuan-tujuan dan kebutuhan-kebutuhan bisnis.
3.
Pentingnya Keselarasan
Penyelarasan stategik
merupakan konsep yang dikembangkan dan diperoleh dari co-veriatin tingkat
kepentingan stategi bisnis. Penyelarasan merupakan kordinasi yang dapat dicapai ketika strategi informasi
perusahaan diturunkan dari strategi organisasi meliuti content linkage, timing
lonkage dan personel lonkage. Pentingnya
penyelarasan :
a.
Menyelaraskan
strategi bisnis dan STI secara dua arah
b.
Menciptakan
hubungan yang efektif dengan manajemen lini
c.
Merencanakan,
merancang dan mengimpementasikan sistem baru
d.
Membangun dan
mengelola infrastruktur
e.
Meningkatkan
keahlian TI
f.
Mengelola
kerjasama dengan pemasok
g.
Membangun kerja
yang tinggi
h.
Mendesain ulang
dan mengelola STI
4.
Model Keselarasan
a.
Dominan eksternal adalah area bisnis
dimana perusahaan berkompetisi dan berhubungan dengan keputusan strategi untuk
membedakan perusahaa dengan pesaing.
b.
Dominan internal adalah berhubungan
dengan pilihan tentang struktur administratif (struktur organisasi fungsiona
atau matriks).
5.
Proses Keselarasan
Terdapat proses keselarasan antara
bisnis dan sistem teknologi informasi yang meliputi 4 prespektif, yaitu :
a.
Eksekusi strategi.
b.
Transformasi teknologi.
c.
Potensial kompetitif.
d.
Level pelayanan.
6.
Jalur Evolusi Keselarasan
Lama
berevolusi unuk setiap tipe integrasi juga bervariasi, rata-rata waktu yang
dibutuhkan perusahaan dari tipe integrasi administratif ke tipe integrasi urut
satu arah adalah 13,6 tahun. Dari tipe integrasi urut satu arah ke bolak balik
dua arah adalah 6,74 tahun dan dari tipe integrasi bolak balik dua arah ke
integrasi penuh adalah 4,61 tahun.
Perusahaan memilih berevolusi tentunya memiliki
berbagai alasan dan alasan-alasan perusahaan berevolusi antara lain:
a.
Untuk meningkatkan kebutuhan dari
integrasi yang lebih baik.
b.
Meningkatnya kepentingan dari sistem
teknologi informasi.
c.
Perubahan organisasi.
d.
Meningkatnya kompetensi.
e.
Meningkatnya kebutuhan akan informasi
yang lebih baik
C. Kesimpulan
Suatu perusahaan akan dapat mencapai tujuan atau
sasarannya dapat dilakukan dengan perencanaan strategik sistem teknologi
informasinya serta perencanaan strategik bisnisnya. Perencanaan strategik
sistem teknologi informasi perlu mengikuti perencanaan strategik bisnisnya,
atau juga sebaliknya. Penyelasan kedua sistem ini dirasa sangat penting bagi
perusahaan karena secara konsisten kedua sistem ini berhubungan dengan
efektivitas sistem teknologi informasi.
Oleh karena itu, Henderson dan Venkatraman mengusulkan
model keselarasan sistem teknologi informasi dengan strategi bisnisyang disebut
sebagai Model Keselaran Strategik (MKS). Model ini memperhatikan dua domain,
yaitu domain eksternal dan domain internal. Yang mana kedua model ini
didasarkan pada dua blok bangunan, yaitu kecocokan strategik, dan integrasi
fungsional. Dalam kecocokan strategik ini akan menentukan strategi mana yang
paling baik untuk domain eksternal dan internal. Sedangkan integrasi fungsional
menunjukkan seberapa jauh integrasi antara strategi bisnis sudah sesuai dengan
sistem teknologi informasi. Integrasi fungsional ini dipisahkan menjadi dua
macam, yaitu integrasi strategik dan integrasi operasional.
Henderson dan Venkatraman menawarkan empat macam
perspektif proses keselarasan lintas domain, yaitu eksekusi strategi,
transformasi teknologi, potensial kompetitif, dan level pelayanan. Dua
perspektif pertama merupakan persoektif yang di dominasi oleh strategi bisnis.
Dua perspektif terakhir adalah kebalikannya, strategi sistem teknologi
informasi lebih dominan.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Teo dan King (1997)
menunjukkan bahwa integrasi yang banyak digunakan oleh perusahaan yaitu
integrasi urut satu arah, kemudian integrasi bolak-balik dua arah, kemudian
diikuti integrasi administratif, dan terakhir integrasi penuh.
D. Rekomendasi
Manajerial
1.
Langkah
awal untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran perusahaan yaitu dengan melakukan
perencanaan strategik bisnis dan strategi sistem teknologi informasi.
2.
Melakukan
penyelaran antara perencanaan strategi bisnis dan strategi sistem teknologi
informasi.
3.
Perusahaan
sebaiknya menentukan model keselarasan yang sesuai dengan lingkungan
perusahaan.
4.
Sebaiknya
perusahaan melakukan proses keselarasan dengan konsep secara urut satu arah,
yaitu dari perencanaan strategik bisnis (PSB) ke perencanaan strategik sistem
teknologi informasi (PSSTI).
5.
Sebaiknya
perusahaan melakukan evolusi keselarasan untuk dapat melihat dan memutuskan
tipe integrasi mana yang akan digunakan dalam bisnisnya.
0 komentar:
Posting Komentar