Sabtu, 08 Desember 2018

PENYELARASAN ANTARA PERENCANAAN BISNIS DENGAN PERENCANAAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI (Lanjutan)

Aslika Indriani
:
51415012
Jovanka S
:
51415037
Santi Sumarah
:
51415054

BAB 14
PENYELARASAN ANTARA PERENCANAAN BISNIS DENGAN PERENCANAAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI (Lanjutan)
A.    Pendahuluan
Bab ini merupakan bagian dari bab sebelumnya, dalam bagian ini akan dijelaskan mengenai berapa lama perusahaan akan berganti tipe-tipe integritas, waktu yang dibutuhkan perusahaan dalam berevolusi juga memiliki perbedaan pada tingkatnya. Perlu adanya pembelajaran dan pengalaman perusahaan jika berada di integrasi-integrasi sebelumnya.
 Selain itu peneliti juga menunjukkan alasan-alasan mengapa perusahaan melakukan evolusi dari satu tipe ke tipe lainnya. Berbagai alasan akan diurutkan dari alasan-alasan tertinggi ke yang paling bawah. Yang nantinya hasil ini akan dibandingkan dengan alasan internal dan eksternal perusahaan.
Macam-macam tipe evolusi integrasi PSB dengan PSSTI mungkin dipengaruhi oleh variabel-variabel kontingensi, variabel-variabel ini adalah dari karakteristik-karakteristik organisasional dan ketidakpastian lingkungan. Disini dikatakan perusahaan-perusahaan yang mengintegrasikan perencanaan strategik sistem teknologi informasi (PSSTI) dengan perencanaan strategik bisnis (PSB) mempunyai kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan integrasi.
Terdapat faktor-faktor yang membantu dan menghalangi terjadinya keselarasan, faktor yang membantu terjadi keselarasan disebut enabler dan faktor yang menghalangi terjadinya keselarasan disebut sebagai inhibitor.


B.     Pembahasan
1.         Lama Berevolusi

Waktu yang dibutuhkan untuk berevolusi semakin pendek untuk perusahaan yang berada di tingkat evolusi lebih tinggi. Tampaknya ada percepatan di tingkat pergerakan ke integrasi lebih tinggi. Kelihatannya perusahaan semakin menyadari potensi dari sistem teknologi informasi untuk mendukung formulasi dan implementasi strategi bisnis. Alasannya untuk percepatan waktu evolusi ini adalah proses pembelajaran dan pengalaman perusahaan di tingkat integrasi sebelum-sebelumnya.
2.         Alasan-Alasan Berevolusi
Alasan-alasan berikut ini diurutkan dari alasan-alasan tertinggi yang ke yang paling rendah :
a.       Untuk meningkatkan kebutuhan dari integrasi yang lebih baik.
b.      Meningkatkan kepentingan dari sistem teknologi infomasi.
c.       Perubahan organisasi.
d.      Meningkatkan kompetensi.
e.       Meningkatkan kebutuhan akan informasi yang lebih baik.
f.       Lainnya.
Hasil ini menunjukkan bahwa alasan-alasan tertinggi adalah karena alasan-alasan karena alesan eksternal perusahaan.
3.         Variabel-Variabel Kontingensi
Variabel-variabel kontingensi dari karakteristik organisasi :
a.         Intensitas informasi dari produk-produk atau jasa-jasa.
b.        Intensitas informasi di rantai nilai.
c.         Intensitas informasi terhadap pentingnya sistem teknologi informasi.
d.        Kompetensi sistem teknologi informasi, yang diuraikan lebih lanjut menjadi :
1)        Kompetensi teknikal
2)        Kompetensi bisnis
Variabel-variabel kontingensi dari karakteristik ketidak-pastian lingkungan :
a.       Dinamisme lingkungan, yang diuraikan lebih lanjut sebagai :
1)        Tingkat perubahan
2)        Tingkat prediksi
b.      Heterogenitas di produksi dan pemasaran.
c.       Hostilitas, yang diuraikan lebih lanjut sebagai :
1)        Keterbatasan sumber-sumber daya
2)        Kompetisi
Hasil dari regresi berganda antara variabel-variabel kontingensi sebagai variabel-variabel independen dengan integrasi PSB-PSSTI sebagai variabel dependennya, diperoleh hasil hanya dua buah variabel yang secara statistik signifikan, yaitu variabel persepsi manajemen terhadap pentingnya sistem teknologi informasi dan kompetensi bisnis.
4.         Keselarasan dan Kinerja Perusahaan
Das et.al (1991) yang mengutip studi dari konsultan A.T> Kearney menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang mengintegrasi perencanaan strategik sistem teknologi informasi (PSSTI) dengan perencanaan strategik bisnis (PSB) mempunyai kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan integrasi. Henderson dan Veinkatraman (1999) juga menunjukkan bahwa ketidakmampuan perusahaan menyadari nilai dari nilai dari investasi sistem teknologi informasi disebabkan karena kurangnya keselarasan antara bisnis dengan strategi sistem teknologi informasi di organisasi.
5.         Pemampu dan Penghalang Keselarasan
Dari hasil riset selama 5 tahun dari tahun 1992 -1997, Luftman dan Brier (1999) menumakan faktor-faktor yang membantu dan menghalangi terjadinya keselarasan. Mereka menyebut faktor-faktor yang membantu terjadi keselarasan sebagai enabler dan faktor-faktor yang menghalangi keselarasan sebagai inhibitor. Penelitian mereka melibatkan lebih dari 500 eksekutif, dari 1.000 perusahaan-perusahaan besar menurut majalah Fortune, yang menghadiri seminar tentang keselarasan yang diadakan oleh Advanced Business Institute milik IBM di Palisades, New York.
6.         Mengurangi Jarak Keselarasan
Telah diketahui bahwa jarak keselarasan akan menimbulkan kinerja perusahaan yang kurang baik. Oleh karena itu usaha-usaha untuk mengurangi jarak keselarasan yang  terjadi perlu dilakukan.



C.    Kesimpulan
Seorang peneliti melakukan reset tentang lama waktu berevolusi dari satu tipe integrasi ke tipe integrasi lainnya. Rata-rata waktu yang dibuat antar integrasi memiliki perbedaan yang signifikan. Dari hasil penelitiannya dikatakan bahwa terdapat percepatan di tingkat pergerakan ke integrasi lebih tinggi. Selain itu juga terdapat pembelajaran dan pengalamanlah yang dapat mempercepat waktu berevolusi.
Terdapat beberapa alasan yang mengharuskan perusahaan melakukan evolusi-evolusi dari tipe satu ke tipe yang lainnya. Tentu saja dengan melakukan evolusi ini untuk meningkatkan kebutuhan-kebutuhan integrasi yang lebih baik. Selain itu juga untuk mengubah sistem dalam organisasi tersebut. Dari hasil alasan itu nantinya akan dibandingkan dengan alasan-alasan internal dan eksternal perusahaan.
Berbagai macam tipe integrasi dari PSB dan PSSTI dapat dipengaruhi oleh variabel-variabel kontingensi. Variabel-variabelnya adalah dari karakteristik-karakteristik organisasional dan ketidakpastian lingkungan. Dari variabel-variabel tersebut juga didukung dengan variabel lainnya yang dapat meningkatkan sistem dalam perusahaan.
Perusahaan yang melakukan integrasi perencanaan strategik bisnis (PSB) dengan perencanaan strategik sistem teknologi informasi (PSSTI) mempunyai kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan integrasi. Dari hasil penelitian Chan et al diketahui bahwa kinerja bisnis, STROBE, STROEPIS dapat meningkatkan sistem integrasi perusahaan. Selain itu juga terdapat faktor yang dapat membantu dan menghalangi terjadinya keselarasan. Faktor yang membantu terjadinya keselarasan disebut enabler dan faktor yang menghalangi terjadinya keselarasan disebut sebagai inhibitor.

D.    Rekomendasi Manajerial
1.         Apabila perusahaan ingin mempercepat waktu evolusi sebaiknya perusahaan melakukan pembelajaran dan meningkatkan pengalaman ketika berada di integrasi sebelum-sebelumnya.
2.         Perusahaan sebaiknya menentukan dahulu alasan yang paling baik untuk dapat melakukan evolusi.
3.         Perusahaan sebaiknya mengamati variabel apa saja yang nantinya dapat mencapai tingkat fit perusahaan.
4.         Perusahaan sebaiknya menyelaraskan antara perencanaan strategik bisnis (PSB) dengan perencanaan strategik sistem teknonoli informasi (PSSTI) guna meningkatkan kinerja perusahaan.
5.         Perusahaan sebaiknya melakukan penelitian tentang faktor dari enabler untuk dapat melakukan keselarasan menurut responden yang nantinya akan berguna dalam jangka panjang perusahaan.

Sumber : Jogiyanto HM. (2005). Sistem Informasi Strategik. Edisi 2. ANDI

0 komentar:

Posting Komentar

 
Sistem Informasi Manajemen Blogger Template by Ipietoon Blogger Template