Minggu, 25 November 2018

MODEL BISNIS

Aslika Indriani
:
51415012
Jovanka S
:
51415037
Santi Sumarah
:
51415054

BAB 12
MODEL BISNIS
A.    Pendahuluan
Dalam bab ini kita akan membahas apa model bisnis saya, bukan apa bisnis saya?. Model bisnis di era saat ini mulai banyak yang memanfaatkan teknologi yang canggih. Kini bisnis menggunakan alat elektrik, seperti halnya e-commerce dan e-business, yang mana keduanya ini memiliki perbedaan. Terdapat 5 jenis tipologi model bisnis secara elektrik, yaitu agora, aggregasi, aliansi, rantai nilai, dan jaringan distribusi. Model e-business juga memiliki dua model dalam transaksi yaitu B2B (business to business) dan B2C (business to consumer)
Model bisnis dapat berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan kebutuhan saat ini, perubahan bisnis ini bukan hanya perubahan dari teknisnya saja, melainkan juga perubahan struktur bisnis itu sendiri. Suatu perusahaan perlu mengembangkan model bisnisnya agar tidak kalah saing dari pesaingnya yang nantinya akan menyebabkan ketinggalan jaman.
Perlunya nilai dari perusahaan itu sendiri akan membuat produknya akan meningkat. Berikut nilai-nilai yang perlu diterapkan oleh perusahaan yaitu kecepatan layanan, personalisasi, dan harga. Selain itu perusahaan perlu meramalkan tren di masa yang akan datang guna untuk mengembangkan model-model dari bisnis tersebut. Untuk dapat mengembangkan model-model bisnis dapat dilakukan melalui perbaikan kanal, penambahan kanal, perpanjangan kanal, dan pemadatan kanal.

B.     Pembahasan
1.         Pendahuluan
e-business merupakan sebuah proses bisnis yang hampir keseluruhannya menggunakan media elektronik. Sedangkan e-business merupakan sebuah proses bisnis yang hampir keseluruhannya menggunakan media elektronik.
Menurut Applegate et al. (2004) , jika kita berbicara bisnis, maka pertanyaan lama yang merupakan paradigma lama yaitu “Apa bisnis saya?” sudah bergeser ke pertanyaan yang baru yang merupakan paradigm baru, yaitu “Apa model bisnis saya?”.
Dalam era ekonomi informasi, apabila kita menginginkan bisnis kita untukexpands atau berkembang maka kita tidak perlu untuk membuat atau membangun gedung baru. Dengan menggunakan perusahaan virtual tentu kita akan menghemat banyak biaya seperti biaya untuk membuka kantor cabang, biaya pengadaan fasilitas, transportasi dan perjalanan.
Model bisnis ini menekankan pertukaran informasi dan transaksi bisnis yang bersifat peperless, melalui Elektronik Data Interchange (EDI), E-mail, dan teknologi lainnya yang juga berbasis jaringan. Popularitas e-business dipenghujung abad 20 dan di awal milenium baru ini ditunjang oleh tiga faktor pemicu utama, yaitu (1) faktor pasar dan ekonomi, diantara kompetisi yang semakin intensif, perekonomian global, kesepakatan dagang regional, dan kekuasaan konsumen yang semakin bertambah besar, (2) faktor sosial dan lingkungan, seperti perubahan karakteristik angkatan kerja, deregulasi pemerintah, kesadaran dan tuntutan akan praktis etis, kesadaran akan tanggung jawab sosial perusahaan, dan perubahan politik, dan (3) faktor teknologi, meliputi singkatnya usia siklus hidup produk dan teknologi.


2.         Paradigma Baru
Paradigma bisnis baru adalah e-business atau dikenal pula dengan istilah e-commerce sebagai bidang kajian yang relatif masih baru dan akan terus berkembang, e-business berdampak besar pada praktek bisnis, setidaknya dalam hal penyempurnaan direct marketing, transformasi organisasi, dan redefinisi organisasi.



Tipologi model-model bisnis (e-business) menurut Tapscott et al. (2000)
a.         Agora : suatu tempat dimana pembeli an penjual bertemu untuk melakukan sebuah transaksi. Contohnya adalah e-bay.com.

b.        Aggregation : menggabungkan beberapa pemasok ke dalam sebuah toko online yang nyaman. Contohnya adalah amazon.com.

c.         Alliance : kerjasama beberapa anggota untuk mencapai tujuan tertentu. Contohnya adalah Sony Ericson.

d.        Value Chain : jaringan integrasi vertikal yg menambah nilai ke input berikutnya.
e.         Distributive Network : menyediakan jasa mengalokasikan dan mendistribusikan daripada memproduksi dan membeli barang-barang, jasa dan informasi. Contohnya adalah UPS.

4.         Perubahan Model Bisnis
Teknologi tidak hanya sebagai pemikiran berikutnya dari pembentukan strategis bisnis, tetapi lebih ke penyebab dan pemicunya. E-business akan menyebabkan dan memicu perusahaan untuk meningkatkan labanya. Penerapan e-business tidak hanya sekedar penerapan internet atau teknologi dari sisi teknisnya saja, tetapi lebih dari perubahan struktur bisnis. E-business sekarang dipandang sebagai transformasi struktur bisnis yang merubah cara dan model bisnis untuk bersaing mendapatkan laba. Sebagai contohnya adalah Encyclopedia Britannica yang dulu berbisnis menawarkan barangnya di toko, lewat salesman atau lewat katalog-katalog.
Transformasi struktur tidak hanya terjadi di aktiva-aktiva berwujud seperti proses dan produk-produk yang dijual oleh perusahaan, tetapi juga terjadi di aktiva-aktiva tidak berwujud semacam merk, hubungan dengan pemasok dan pelanggan. Transformasi model atau struktur bisnis bukan hal yang mudah terutama pada perusahaan yang sudah mapan dengan model tradisionalnya. Dalam hal ini, transformasi model akan sangat mudah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan berbasis e-business  yang masih baru (e-start-up).
5.         Pengertian Nilai
Untuk dapat menyediakan kebutuhan-kebutuhan pelanggan, perusahaan tidak hanya harus menyediakan produk atau jasa, tetapi juga nilai-nilai berupaya pelayanan dan informasi yang disediakan di sekeliling produk dan jasanya. Nilai-nilai yang dapat disediakan oleh perusahaan di sekitar produk atau jasa yang dijual sebagai berikut ini :
a.         Kecepatan layanan : respon yang cepat, instan, akurat, dan adaptif terhadap kebutuhan-kebutuhan pelanggan.
b.        Nyaman : pelanggan menilai kenyamanan dengan mendapatkan semua hasil dengan sekali belanja.
c.         Personalisasi : pelanggan menginginkan perusahaan untuk melayaninya secara individual dengan kebutuhan-kebutuhan akhir yang dapat berbeda dengan pelanggan lain.
d.        Harga : harga produk dan jasa adalah relatif. Harga yang ditawarkan harus masuk akal.
Oleh karena itu, Kalakota dan Robinson (2001) menunjukkan perusahaan e-business harus mendengarkan pelanggan-pelanggannya, menciptakan inovasi nilai sehingga menjadi perusahaan yang murah (Contohnya Wal-Mart dengan semboyannya “every day low prices”), paling dikenal (Contohnya adalah McDonald, Kentucky Fried Chicken, Wendy’s, Pizza Hut, Domino’s Pizza, Coca Cola, Pepsi, Yahoo, dan Google), dengan kualitas terbaik (Contohnya adalah Amerika Express yang memberikan jaminan “Retuurn Protection Refurd”, yaitu menjamin akan mengembalikan nilai barang yang dikembalikan jika penjual tidak mau menerima pengembalian barang.



6.         Tren ke Depan
Sesuatu selalu berubah dari waktu ke waktu. Mengidentifiasikan tren ke depan dengan akurat akan sangat bermanfaat bagi perusahaan. Memahami tren bermanfaat bagi perusahaan untuk nenahani perilaku pelanggan, mengurangi ketidakpastian masa depan dan dapat mengidentifikasi kesempatan-kesempatan. Adanya tren ini akan mempengaruhi e-business. Terdapat 7 kategori dari tren, yaitu pelanggan, e-Service, organisational, karyawan, teknologi, perusahaan, dan Teknologi umum.
7.         Perkembangan Model-Model Bisnis
Karena perkembangan lingkungan yang terus menerus, maka model bisnis harus berubah dari waktu ke waktu menyesuaikan dengan lingkungannya. Perkembangan dari model bisnis secara elektronik terlihat dari perubahan kanal elektroniknya (e-channel). Suatu kanal-e didefinisikan sebagai rantai hubungan antara perusahaan dengan entitas lainnya, yaitu pemasok, pelanggan, dan perusahaan-perusahaan lainnya. Perkembangan model bisnis yang merubah bentuk dari e-channel dapat melewati empat macam perkembangan, yaitu sebagai berikut :
a.         Perbaikan kanal (channel enhancement)
Perkembangan ini dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan kanal pemasaran yang sudah ada tetapi menambah fitur atau fungsi dari produk atau jasa yang telah ada atau meningkatkan kinerja dari bisnis. Setelah meluncurkan toko buku online-nya, tidak lama kemudia Amazon.com meningkatkan fitur produk-produk dan jasa-jasa yang ditawarkan dan kemampuan dari e-retailing-nya.
b.        Penambahan kanal (channel extension) atau inovasi kanal (channel innovation)
Perkembangan ini dilakukan dengan menambah kanal yang baru, yaitu memasuki jalur bisnis baru atau menambah model bisnis baru. Pada tahun 1998, Amazon.com menambah model bisnis baru, yaitu dua buah lelang (auction) online dan sebuah tempat pasar (marketplace) online.
c.         Perpanjangan kanal (channel expansion)
Perkembangan ini dilakukan dengan memperpanjang kanal, yaitu dengan menambah fungsi-fungsi perantara, atau masuk ke pasar-pasar baru secara geografis atau menambah produk-produk atau jasa-jasa baru yang ditawarkan. Di pertengahan tahun 1998 perusahaan Amazon.com meluncurkan produk tambahan musik dan video DVD. Awal tahun 2000, perusahaan ini sudah menawarkan tujuh kategori produk, dari buku, musik, video DVD, elektronik, alat dapur, kebun dan taman, sampai ke peralatan perbaikan ruma di lebih 160 negara.
d.        Pemadatan kanal (channel compression)
Tahapan ini adalah meninggalkan bisnis atau pasar atau menghentikan produk-produk atau jasa-jasa yang ditawarkan. Pada tanggal 30 Agustus 2000, partner living.com menyatakan bangkrut dan Amazon.com kemudian menutup penjualan mebel online ini.

C.    Kesimpulan
Di era sekarang ini perkembangan dalam dunia teknologi semakin canggih. Kini bisnis tidak lagi menggunakan alat-alat tradisional dalam transaksinya. Dalam bab ini telah dibahas mengenai model bisnis, dengan berkembangnya teknologi ini membuat organisasi membangun model-model bisnis baru ataupun mengubah model bisnis yang lama.
Terdapat lima macam model bisnis, yaitu agora, aggregasi, aliansi, rantai nilai, dan jaringan distribusi. Selain itu juga terdapat model B2B dan B2C dalam model bentuk transaksi. Dalam B2C terdapat toko online, penyedia isi, pengumpul isi, dan penyedia infrastruktur.
Perubahan model bisnis dewasa ini sangat dirasa oleh organisasi manapun. Adanya teknologi yang canggih memacu perubahannya model bisnis ini. Dulu masih belum ada teknologi perusahaan swasta hanya melakukan bisnisnya secara langsung tanpa melalui perantara, namun kini sudah munculnya e-business yang menyebabkan perusahaan dalam meningkatkan labanya. Penerapan e-business ini tidak hanya menerapkan teknisnya saja melainkan struktur bisnisnya juga.
Perusahaan saat ini tidak hanya menyediakan produk atau jasanya saja, tetapi juga nilai-nilai yang disediakan pada produk atau jasa itu sendiri. Dengan adanya e-business dapat mempercepat inovasi nilai di sepanjang nilai dimensi jasa yaitu kecepatan layanan, kenyamanan, personalisasi, dan harga.
Meramalkan tren di masa yang akan datang dapat bermanfaat bagi perusahaan. Memahami tren juga memahami kebutuhan pelanggan. Tren inilah yang mempengaruhi e-business. Model bisnis secara waktu ke waktu akan mengalami perkembangan menyesuaikan dengan lingkungannya. Perkembangan model bisnis ini melalui 4 macam perkembangan, yaitu melalui perbaikan kanal, penambahan kanal, perpanjangan kanal, dan pemadatan kanal.

D.    Rekomendasi Manajerial
1.    Untuk mengembangkan model bisnis perusahaan, sebaiknya perusahaan menggunakan jenis model bisnis yang sesuai dengan kriteria perusahaan.
2.    Agar perusahaan tidak ketinggalan dengan perusahaan lainnya, perlu lah perusahaan meakukan perubahan model bisnis yang berskala dan diiringi juga dengan teknologi yang akan digunakan.
3.    Perusahaan perlu juga memperhatikan nilai-nilai untuk produk atau jasa yang dihasilkan.
4.    Akan lebih baik jika perusahaan meramalkan tren yang akan datang, hal ini akan membuat kesempatan perusahaan yang akan menjadikan sebuah peluang yang berharga.
5.    Untuk mengembangkan model bisnis secara elektronik, perusahaan dapat merubahnya pada kanal elektroniknya.
Sumber : Jogiyanto HM. (2005). Sistem Informasi Strategik. Edisi 2. ANDI

Rabu, 21 November 2018

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Aslika Indriani
:
51415012
Jovanka S
:
51415037
Santi Sumarah
:
51415054

BAB 11
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN
A.    Pendahuluan
Dalam mengatasi berbagai masalah, manajer perlu membuat suatu keputusan. Penyelesaian masalah dicapai melalui empat tahapan dasar dan mempergunakan kerangka berpikir seperti model sistem perusahaan yang umum dan model lingkungan.
Proses pemecahan masalah terdiri atas empat elemen dasar yaitu, standar, informasi, batasan, dan solusi alternatif. Jika proses ini diikuti, pemilihan alternatif yang terbaik tidak selalu dicapai melalui analisis logis saja, dan penting untuk membedakan antara permasalahan dan gejala.
Masalah memiliki struktur yang beragam, dan keputusan untuk menyelesaikannya dapat terprogram maupun tidak terprogram. Simulasi yaitu model matematika yang dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara, dan penggunaannya. Lembar kerja elektronik merupakan alat yang baik untuk membuat model matematika.
Kecerdasan buatan dapat menjadi salah satu komponen DSS, dengan menambahkan basis pengetahuan dan mesin interensi, DSS dapat memberikan saran solusi masalah kepada manajer. Jika groupware ditambahkan ke DSS, maka DSS tersebut akan menjadi sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok.

B.     Pembahasan
1.    Apa yang Disebut Dengan Pembuatan Keputusan
a.    Pemecahanan Masalah dan Pembuatan Keputusan
Keputusan adalah tindakan pilihan di antara beberapa alternatif untuk mencapai suatu tujuan . Teori keputusan adalah sebuah area kajian matematika diskrit yang memodelkan pengambilan keputusan oleh manusia dalam sains, rekayasa, dan semua aktifitas sosial manusia.
Proses pembuatan keputusan dan pemecahan masalah dapat ditunjukkan  dari perbedaanya, yaitu dengan memberikan daftar langkah pemecahan masalah,memberikan dua kerangka berpikir yang berguna dalam pamecahan masalah,dan memberikan pendekatan sistem sebagai dasar untuk memecahkan berbagai jenis masalah.
Dapat disimpulkan bahwa sistem pendukung keputusan adalah sistem informasi berbasis komputer yang menggabungkan model dan data dalam upaya memecahkan masalah tidak terstruktur dengan keterlibatan pengguna yang ekstensif melalui tatap muka pengguna yang mudah digunakan.
Pemecahan Masalah  Pemecahan masalah (problem solving) Terdiri atas dan Pembuatan Keputusan respon terhadap hal yang berjalan dengan baik, serta terhadap hal yang berjalan dengan buruk dengan cara mendefenisikan masalah (problem) sebagai kondisi atau peristiwa yang berbahaya atau dapat membahayakan perusahaan,atau yang bermanfaat atau dapat memberi manfaat.
b.    Fase Pemecahan Masalah
Menurut Herbert A.Simon,orang yang. memecahkan masalah terlihat dalam:
1)      Aktivitas intelijen,yaitu mencari disekitar lingkungan kondisi yang harus dipecahkan.
2)      Aktivitas perancangan,yaitu menemukan, mengembangkan,dan menganalisis tindakan- tindakan yang mungkin dilakukan.
3)      Aktivitas pemilihan,yaitu memilih tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.
4)      Aktivitas pengkajian,yaitu memeriksa pilihan- pilihan yang lalu.
c.    Kerangka Pikiran Pemecahan Masalah
Kerangka berpikir yang berguna dalam pemecahan masalah adalah model sistem umum perusahaan dan model delapan elemen lingkungan. Model sistem umum sebagai kerangka berpikir perusahaan sebagai suatu sistem. Hal diidentifikasi melalui elemen-elemen penting yang harus ada,aliran data,informasi serta keputusan yang menghubungkan elemen-elemen tersebut
d.   Pendekatan Sistem
Pendekatan ini menunjukkan model sistem umum disarankan untuk digunakan dalam memandang perusahaan sebagai suatu sistem dan model lingkungan digunakan untuk mengenali sistem lingkungan.
e.    Pentingnya Cara Pandang Sistem Cara pandang system

1)   Mencegah manajer agar tidak bingung karena kompleksitas struktur organisasi dan detail pekerjaan
2)   Menekankan pentingnya memiliki tujuan yang baik.
3)   Menekankan pentingnya semua bagian organisasi untuk bekerja sama.
4)   Mengangkat hubungan antara organisasi dengan lingkungannya.
5)   Menempatkan nilai tinggi pada informasi yang didapat dari input yang hanya dapat dicapai melalui sistem perputaran tertutup.

2.    Membangun Konsep
a.    Elemen Proses Pemecahan Masalah
Kebanyakan masalahyang dipecahkan manajer dapat dianggap sebagai permasalahan sistem. Sebagai contoh, perusahaan sebagai suatu sistem yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Atau terdapat masalah dengan sistem persediaan, sistem komisi penjualan, dan seterusnya. Solusi masalah sistem adalah solusi yang membuat sistem tersebut memenuhi tujuannyadengan paling baik.

b.    Memilih Solusi yang Baik
Herry Mintzberg seorang ahli teori mamnajemen, telah mengidentifikasi tiga pendekatan.
1) Analisis : Evaluasi pilihan-pilihan secara sistematis dengan mempertimbangkan konsekuensi pilihan-pilihan tersebutpada tujuan organisasi.
2)   Penilaian : Proses pemikiran yang dilakukan oleh seorang manajer.
3)   Penawaran : Negoisasi antara beberapa manajer.
c.    Struktur Permasalahan
Seorang manajer dapat memahami beberapa masalah lebih baik dibandingkan yang lain. Masalah mengenai beberapa banyak persediaan yang harus dipesan merupakan sebuah contoh permasalahan yang dapat dipahami dengan baik oleh seorang manajer.
1)   Terstruktur (structure problem) terdiri atas unsur dan hubungan antara berbagai elemen yang semuanya dipahami oleh orang yanng memecahkan masalah.
2)   Masalah yang tidak terstruktur (unstructured problem) adalah masalah yang tidak memiliki elemen atau hubunganantar elemen yang dipahami oleh orang yang memecahkan masalah.
3)   Masalah semiterstruktur (semistructured problem) adalah masalah yang terdiri atas beberapa elemen atau beberapa hubungan yang dipahami oleh si pemecah pemecah dan beberapa yang tidak dapat dipahami.
d.   Jenis Keputusan
Herbert A. Simon menemukan metode untuk mengklasifikasikan keputusan. Ia percaya bahwa keputusan terletak pada suatu kontinum. Dengan keputusan yang terprogram pada suatu sisi dan pada suatu yang tidak terprogram disisi yang lain. Putusan terprogram (programmed decision) bersifat relatif dan rutin dalam hal prosedur tertentu digunakan unuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perl;u dianggap de novo (baru) setiap kali terjadi. Keputusan yang tidak terprogram (nonprogrammed decision) bersifat baru tidak terstruktur , dan penuh konsekuensi. Simon menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut hanyalah merupakan gambaran hitam putih dari kontinum tersebut dan bahwa kebanyakan masalah terletak diwilayah abu-abu. Namun konsep terprogram dan tidak terprogram penting untuk diketahui, karena masing – masing harus ditangani dengan teknik yang berbeda.
1)   System Pendukung Pengambilan Keputusan
a)    Model DSS
Pendukung pengambilan keputusan kelompok (DSS) adalah sistem berbasis komputer  yang interaktif,  yang membantu pengambil keputusan dalam menggunakan data dan model untuk menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur. Sistem pendukung ini membantu pengambilan keputusan manajemen dengan menggabungkan data, model-model dan alat-alat analisis yang komplek, serta perangkat lunak yang akrab dengan tampilan pengguna kedalam satu sistem yang memiliki kekuatan besar (powerful) yang dapat mendukung pengambilan keputusan yang semi atau tidak terstruktur.
DSS dapat memungkinkan para manajer untuk  melihat dampak-dampak yang mungkin timbul dari berbagai keputusan yang diambil yang disebut  model yang dapat memperkirakan dampak sebuah keputusan. Sebagaicontoh: Para calon Bupati/Walikota suatu daerah dalam rangka suatuPilkada menjanjikan akan menggratiskan biaya pendidikan sampai tingkat tertentu atau menggratiskan biaya pengobatan ditingkat Puskemas, maka dampak keputusan tersebut diperkirakan jumlah pemilih akan meningkat secara signifikan, atau justru para pemilih sama sekali tidak mempercayainya karena hanya dianggap sebagai janji kosong belaka.

3.    Pemodelan Matematika
a.    Jenis Model
Terdapat empat jenis model :
1)   Model Fisik. Merupakan gambaran tiga dimensi entitasnya.
2)   Model Naratif. Merupakan gambaran entitas dengan kata-kata yang terucap atau tertulis.
3)   Model Grafis. Merupakan gambaran entitas dengan abstraksi garis, simbol ataubentuk.
4) Model Matematis. Kebanyakan model matematika yang digunakan manajer bisnis sama kompleksnya dengan yang digunakan untuk menghitung EOQ


b.    Penggunaan Model
Penggunaan Model ke empat model memberikan pemahaman dan memfasilitasi komunikasi.
c.    Kelas Model Matematis
Model Matematis dapat diklasifikasikan ke dalam tiga dimensi yaitu pengaruh waktu, tingkat keyakinan, dan kemampuan untuk mencapai optimisasi.
d.   Simulasi
Simulasi terjadi dalam skenariotertentu dan memprediksi dampak keputusan orang yang memecahkan masalah tersebut.
e.    Tekhnik Simulasi
Manajer biasanya melakukan model optimisasihanya sekali.
f.     Format Output Simulasi
Melibatkan berbagai elemen skenarioa dan variabel keputusan pada layar atau halaman yang sama seperti output merupakan praktik yang baik.
g.    Contoh pemodelan
Para eksekutif dapat menyimulasikan dampak dari :
1)   Harga pokok
2)   Jumlah investasi pabrik yang dibutuhkan untuk menyediakan kapasitas untuk memproduksi produk
3)   Jumlah yang akan diinvestasikan dalam aktivitas pemasaran, seperti iklan dan penjualan langsung.
4)   Jumlah yang akan diinvestasikan dalam penelitian dan pengembangan.

h.    Input Model
Layar input digunakan untuk memasukkan elemen data skenario untuk kuartal sebelumnya. Beberapa elemen tersebut berhubungan dengan perusahaan-kapasitas pabrik, jumlah unit yang diproduksi, nilai nominal bahan baku, dan seterusnya.


i.      Output Model
Aktivitas kuartal sebelumnya (kuartal 1) sudah disimulasikan, dan laba setelah pajak ditunjukkan pada layar. Para eksekutif mempelajari angka ini dengan membuat keputusan untuk digunakan pada kuartal 2. Keputusan ini dimasukkan, dan simulasi diulangi. Proses ini berlanjut untuk keempat kuartal telah disimulasikan.

j.      Kelebihan dan Kelemahan Pemodelan
Berikut kelebihan dalam menggunakan model matematika :
1)   Proses pemodelan dapat menjadi pengalaman belajar.
2)   Kecepatan proses simulasi memungkinkan sejumlah besar alternatif dapat dipertimbangkan dengan cara memberikan kemampuan untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam waktu yang singkat.
3)   Model memberikan kemampuan prediksi yang tidak dapat diberikan oleh media penyedia informasi lain.
4)   Model tidak semahal upaya uji coba.
Kelemahan dasar :
1)   Kesulitan untuk membuat model sistem bisnis akan menghasilkan model yang tidak mencakup semua pengaruh terhadap entitas.
2)  Kemampuan matematis tingkat tinggi dibutuhkan untuk merancang model yang lebih kompleks.

4.    Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Kelompok
a.    Konsep GDSS
Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (Group decision Support System-GDSS) adalah sistem berbasis komputer yang membantu sekelompok orang melakukan tugas yang sama dan memberikan antarmuka untuk digunakan bersama. Istilah lain yaitu sistem pendukung kelompok, kerjasama berbantuan komputer, dukungan kerja kolaboratif terkomputerisasi dan sistem pertemuan elektronik.
b.    Bagaimana GDSS Membantu Pemecahan Masalah
Asumsi yang mendasari GDSS adalah komunikasi yang lebih baik memungkinkan dibuatnya keputusan yang lebih baik. Komunikasi yang lebih baik dicapai dengan menjaga agar diskusi kelompok tetap terfokus pada masalah yang dibicarakan, sehingga waktu tidak terbuang sia-sia. Ekstra waktu yang dimiliki dapat digunakan untuk mendiskusikan masalah secara lebih detail, sehingga didapatkan definisi masalah yang lebih baik.



C.    Kesimpulan
Dalam menyelesaikan masalah, manajer melalui empat aktivitas yaitu intelejen, perancangan, pemilihan, dan pengkajian. Dalam mengambil cara pandang sistem dan mengikuti pendekatan sistem, manajer dapat menggunakan model sistem suatu perusahaan atau model lingkungan.
Proses penyelesaian masalah terdiri atas beberapa elemen penting. Berbagai standar dan informasi masing-masing memberikan status yang diinginkan dan status ini, dan para manajer dapat mempertimbangkan berbagai solusi alternatif sekaligus memikirkan batasannya. Gejala hanyalah merupakan indikasi dari suatu masalah, yang bisa jadi terstruktur, tidak terstruktur, atau semiterstruktur, tergantung pada proporsi berbagai elemen dan hubungan yang diketahui.
Program DSS ditujukan untuk membantu seorang manajer untuk menyelesaikan masalah yang semiterstruktur. Kemudian program ini diperluas sehingga mencakup pemrosesan secara kelompok, kecerdasan buatan, dan OLAP.
Terdapat empat jenis model, yaitu fisik, naratif, grafis, dan matematis. Kesemuanya memungkinkan pemahaman dan komunikasi, tetapi model sistematis juga dapat memprediksi masa depan. Tindakan menggunakan model disebut simulasi, dan tindakan ini mengharuskan manajer untuk memasukkan elemen data skenario dan variabel keputusan.
Kecerdasaran buatan lebih diaplikasikan dalam dunia bisnis melalui sistem pakar jaringan saraf tiruan, algoritme genetik, dan agen cerdas. Sistem pakar dapat berfungsi sebagai DSS. DSS adalah cara yang sesuai untuk mrnutup pembahasan tentang SIM. Dari semua upaya yang dilakukan untuk menerapkan komputer dalam dunia bisnis sebagai suatu sistem informasi, DSS adalah yang paling sukses.

D.    Rekomendasi Manajerial
1.         Dalam pengambilan keputusan sebaiknya manajer melakukan intelijen, perancangan, pemilihan dan pengkajian.
2.         Dalam mengambil keputusan sebaiknya manajer menggunakan model yang disebut simulasi.
3.         Untuk dapat memberikan solusi dari permasalahan di dalam suatu organisasi, manajer sebaiknya menggunakan kecerdasan buatan yang melaui sistem pakar.
4.         Dalam memecahkan suatu masalah manajer juga dapat melakukan sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok.
5.         Untuk mendukung pemecahan masalah juga sebaiknya menggunakan aplikasi DSS.
Sumber Referensi :
Raymond McLeod, dan Jr. George P. Schell. (2007). Management Information System. 10 Edition. Pearson Education, Inc. New Jersy.
Terjemahan : Ali Akbar Yulianto dan Afia R. Fitriati. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Edisi 10. Salemba Empat.

 
Sistem Informasi Manajemen Blogger Template by Ipietoon Blogger Template