Aslika Indriani : 51415012
Jovanka S : 51415037
Santi Sumarah : 51415054
INFORMASI DALAM PRAKTIK
A.
Pendahuluan
Keberhasilan atau kegagalan perusahaan sangat dipengaruhi
oleh faktor keberhasilan kritis (critical
success factor-CSF). Kemampuan sebuah perusahaan untuk mengembangkan sistem
informasi yang efektif adalah salah satu CSFnya.
Untuk dapat menguraikan operasi perusahaan sehari-hari
dapat digunakan sistem pemrosesan transaksi dalam memproses suatu data.
Pemrosesan ini akan menghasilkan suatu basis data yang digunakan oleh
sistem-sistem lain di dalam perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi sebuah
perusahaan yang bergerak dalam bisnis distribusi memproses pesanan pelanggan,
memesan pergantian persediaan, dan memelihara buku besar.
Dalam mendukung unit-unit organisasi, dapat menggunakan
sistem informasi lainnya yang meliputi sistem informasi pemasaran, sistem
informasi sumber daya manusia, sistem informasi manufaktur, dan sistem
informasi keuangan dibuat sesuai dengan kebutuhan informasi masing-masing area
bisnis tersebut.
CRM (customer
relationship management) atau manajemen rantai pasokan memiliki kebutuhan
data begitu besarnya sehingga dibutuhkan suatu jenis penyimpanan yang inovatif
seperti warehouse (gudang data). Data
ini lama kelamaan akan terakumulasi, dan data dapat diambil dengan cepat untuk
digunakan dalam pengambilan keputusan. Untuk mendapatkan suatu informasi data warehouse ini dapat menggunakan
perangkat lunak seperti OLAP (online
analytical processing) dalam bentuk multidimensional.
B.
Pembahasan
1.
Informasi Sebagai Salah Satu Faktor Penting Penentu
Keberhasilan
Faktor penentu kepentingan atau
critical succes factor (CSF) diperkenalkan
oleh perusahaan besar Amerika, D. Ronald Daniel dari McKinsey & Company
pada tahun 1961. Ia mengungkapkan bahwa terdapat beberapa aktivitas penting
yang akan menentukan keberhasilan atau kegagalan bagi semua jenis organisasi.
Aktivitas penting tersebut adalah CSF, yang memiliki berbagai faktor yang
berbeda dari satu jenis organisasi ke jenis organisasi yang lain. Sebagai
contoh dalam industri kendaraan bermotor yang diyakini CSF adalah model,
jaringan dealer yang efisien, dan pengendalian biaya produksi yang ketat. Dalam
industri asuransi, CSF diidentifikasikan sebagai pengembangan personel
manajemen agen, pengendalian personel administrasi, dan inovasi dalam
menciptakan produk-produk asuransi yang baru. Ketika manajer sebuah perusahaan
menjalankan konsep CSF, mereka akan memusatkan perhatian pada
pengidentifikasian CSF dan kemudia memonitor sampai seberapa jauh mereka telah
mencapainya.
2.
Sistem Pemrosesan Transaksi
Istilah sistem pemrosesan
transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem informasi yang mengumpulkan data
yang menguraikan aktivitas perusahaan, mengubah data menjadi informasi, dan
menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna yang terdapat di dalam maupun
di luar perusahaan.
Salah satu contoh yang baik
dari sistem pemrosesan transaksi adalah sistem yang digunakan oleh
perusahaan-perusahaan distribusi. Hal ini dapat disebut sebagai sistem
distribusi. sistem ini mempelajari ketika suatu perusahaan yang berorientasi
pada produk, seperti produsen, distributor, atau pedagang eceran. Selain itu,
sistem distribusi dapat ditemukan pada oraganisasi-organisasi jasa seperti
United Way dan rumah sakit serta pada badan-badan pemerintahaan seperti militer
dan perpajakan.
a.
Tinjauan Sistem
Untuk mendokumentasikan sistem dapat menggunakan diagram
arus data atau DFD. DFD mendokumentasikan suatu sistem dengan cara yang
hierarkis. Unsur-unsur lingkungan dari sistem distribusi meliputi pelanggan,
pemasok, ruang persediaan bahan baku, dan manajemen. Arus data yang
menghubungkan perusahaan dengan para pelanggannya cukup mirip dengan arus yang
menghubungkan perusahaan dengan para pemasoknya. Pesanan yang diterima oleh
perusahaan dari pelanggannya disebut pesanan penjualan (sales order), sedangkan pesanan yang ditempatkan oleh perusahaan
kepada pemasoknya disebut pesanan pembelian (purchase order). Dalam beberapa kasus, perusahaan pertama-tama
mendapatkan komitmen terlebih dahulu dari para pemasoknya sebelum pesanan
pembelian dibuat. Arus data dari sistem distribusi kepada manajemen terdiri
atas laporan-laporan akuntansi dasar.
b.
Subsistem-Subsistem
Utama dari Sistem Distribusi
1)
Sistem yang
Memenuhi Pesanan Pelanggan
Terdapat empat sistem utama yang terlibat dalam pemenuhan
pesanan pelanggan, yaitu :
a)
Sistem Entri
Pesanan (order entry system)
memasukkan pesanan pelanggan ke dalam sistem,
b)
Sistem Persediaan (inventory system) memelihara catatan
persediaan,
c)
Sistem Penagihan (billing system) membuat faktur
pelanggan, dan
d)
Sistem Piutang
Dagang (accounts receivable) menagih
uang dari para pelanggan.
2)
Sistem yang Memesan
Persediaan Pengganti
Dengan cara yang sama, kita mengidentifikasikan
subsistem-subsistem yang berkaitan dengan pemesanan persediaan pengganti dari
pemasok.
a)
Sistem Pembelian (purchasing system) menerbitkan pesanan
pembelian kepada pemasok untuk persediaan yang dibutuhkan.
b)
Sistem Penerimaan (receiving system) menerima persediaan,
dan
c)
Sistem Utang Dagang
(accounts payable system) melakukan
pembayaran.
3)
Sistem yang
Menjalankan Proses Buku Besar
Sistem buku besar adalah sistem akuntansi yang
menggabungkan data dari sistem-sistem akuntansi yang lain dengan tujuan untuk
menyajikan gambaran keuangan operasi perusahaan secara gabungan. Buku besar
adalah file yang memuat data
akuntansi yang telah digabungkan. Terdapat dua subsitem yang terkait, yaitu :
a)
Sistem Memperbarui
Buku Besar (update general ledger system)
akan membukukan catatan-catatan yang menguraikan berbagai tindakan dan
transaksi ke dalam buku besar.
b)
Sistem Pembuatan
Laporan Manajemen (prepare management
report system) menggunakan isi buku besar untuk membuat neraca dan laporan
laba rugi serta laporan lainnya.
4)
Menempatkan Sistem
Pemrosesan Transaksi dalam Perspektif
Bukanlah suatu kebetulan bahwa sistem pemrosesan
transaksi adalah sistem informasi yang terkomputasi. Selain sebagai area
aplikasi yang paling dapat dipahami, sistem ini juga berperan sebagai fondasi
dari semua aplikasi yang lain.
Sistem informasi dikembangkan untuk
setiap area bisnis ini. Jenis sistem informasi lainnya yang telah
diimplementasikan di banyak perusahaan sistem informasi eksekutif. Semua sistem
informasi ini merupakan contoh dari sistem informasi organisasi (organizational
information systems). Semua sistem informasi tersebut dikembangkan untuk
memenuhi kebutuhan akan informasi yang berhubungan dengan bagian-bagian
tertentu dari organisasi.
a. Sistem
Informasi Pemasaran
1) Subsistem
Output
Bauran pemasaran (marketing mix) :
a) Subsistem
Produk, memberi informasi tentang produk-produk perusahaan.
b) Subsistem
Lokal, memberikan informasi mengenai jaringan distribusi perusahaan.
c) Subsistem
Promosi, memberikan informasi mengenai iklan dan aktivitas penjualan pribadi
perusahaan.
d) Subsistem
Harga, membantu manajer mengambil keputusan harga.
e) Subsistem
Bauran Terintegrasi, memungkinkan manajer mengembangkan strategi yang
mempertimbangkan pengaruh gabungan dari unsur-unsur ke empat subsistem.
2) Basis
Data
Data yang digunakan oleh subsistem
output berasal dari basis data.
3) Subsistem
Input
a. Sistem
Pemrosesan Transaksi, mengumpulkan data dari sumber-sumber internal dan
lingkungan lalu memasukkannya ke dalam basis data.
b. Subsistem
Riset Pemasaran, mengumpulkan data internal dan lingkungan dengan cara
studi-studi kasus.
c. Subsistem
Intelejensi Pemasaran, mengumpulkan data lingkungan yang berfungsi untuk
manajemen tetap terinformasi mengenai aktivitas para pesaing dan pelanggan
perusahaan dan unsur-unsur lain yang dapat memengaruhi operasi pemasaran.
b. Sistem
Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem informasi sumber daya
manusia (human resources information
subsytem –HRIS), memberikan kepada seluruh manajer perusahaan yang
berkaitan dengan sumber daya manusia perusahaan. Subsistem Output HRIS :
1. Perencanaan
2. Rekruitmen
3. Pengelolaan
tenaga kerja
4. Kompensasi
karyawan
5. Tunjangan
karyawan
6. Laporan
SDM untuk informasi yang dibutuhkan public
c. Sistem
Informasi Manufaktur
Sistem informasi manufaktur (manufacturing information system),
memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan
operasi manufaktur perusahaan. Subsistem informasi manufaktur :
1. Manufaktur
Produksi
2. Manufaktur
Persediaan
3. Manufaktur
Mutu
4. Manufaktur
Biaya
d. Sistem
Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan (financial
information system), memberikan informasi kepada seluruh manajer
perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas keuangan perusahaan. Subsistem Informasi
Keuangan :
1. Peramalan
ekonomi masa depan
2. Pengelolaan
aliran dana perusahaan
3. Pengendalian
keuangan perusahaan
e. Sistem
Informasi Eksekutif
Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System- EIS) adalah
suatu sistem yang memberikan informasi kepada manajer di tingkat yang lebih
tinggi atas kinerja perusahaan secara keseluruhan. Dipergunakan pula
istilah sistem pendukung eksekutif (executive support system- ESS).
EIS perusahaan biasanya
terdiri dari atas stasiun-stasiun kerja eksekutif yang terhubung melalui
jaringan ke komputer pusat. Konfigurasi stasiun kerja terdiri atas sebuah
komputer pribadi dengan unit penyimpanan sekunder yang menyimpanan basis data
eksekutif. Basis data ini memuat data dan informasi yang telah diproses
sebelumnya oleh komputer pusat perusahaan.
Model EIS juga menunjukkan
komposisi komputer pusat yang berhubungan dengan EIS. Data dan informasi dapat
dimasukkan ke dalam basis data korporat dari sumber –sumber eksternal, dan
berita-berita serta penjelasan akan peristiwa-peristiwa terbaru dapat
dimasukkan oleh anggota staf dengan mempergunakan stasiun kerja mereka
masing-masing. Selain basis data korporat, EIS meliputi kotak surat elektronik
para eksekutif dan koleksi peranti lunak yang menghasilkan inforrmasi
eksekutif. Para perancang EIS membuat sistem secara fleksibel sehingga ia akan
dapat memenuhi keinginan semua eksekutif, apapun itu. Salah satu pendekatan
adalah dengan memberikan kemampuan
drill-down(perincian). Dengan
pendekatan ini, eksekutif dapat mengeluarkan tampilan ringkasan dan kemudian
secara berurutan menempilkan detail dari tingkat yang lebih rendah. Drill-down akan
terus dilakukan sampai eksekutif merasa puas bahwa mereka telah mendapatkan
jumlah detail sesuai dengan kebutuhan.
4.
Manajemen Hubungan Pelanggan
Manajemen Hubungan Pelanggan
(Customer Relationship Management) adalah manajemen hubungan antara
perusahaan dengan pelanggan sehingga baik perusahaan maupun pelanggannya akan
menerima nilai maksimum dari hubungan ini. Strategi ini menyadari bahwa membina
hubungan jangka panjang dengan pelanggan adalah suatu strategi yang bagus,
karena mempertahankan pelanggan yang sudah ada biasanya akan lebih murah
daripada mendapatkan pelanggan baru.CRM system akan mengakumulasi
data untuk jangka panjang 5 tahun, 10 tahun atau lebih & menggunakan data
tersebut memberikan data kepada para pengguna.Oleh karena itu, perusahaan
melakukan upaya-upaya untuk memahami para pelanggannya sehingga kebutuhan
mereka akan dapat dipenuhi dan mereka akan tetap setia kepada perusahaan. Unsur
utama dalam sebuah sistem CRM adalah data warehouse (gudang
data).
5.
Data Warehousing
Seperti yang dapat Anda bayangkan,
seiring dengan terakumulasiya data transaksi selama bertahun-tahun angka volume
data akan menjadi sangat besar. Hanya dalam
waktu belakangan ini saja teknologi komputer mampu mendukung suatu
sistem dengan permintaan data berskaIa besar seperti itu. Kini dimungkinkan untuk
membangun suatu sitem dengan kapasitas data yang hampir tak terbatas.
a.
Karakteristik
Data Werehouse
Istilah data warehouse (gudang data)
telah diberikan untuk menjelaskan penyimpanan data yang memiliki karakteristik
sebagai berlkut :
1) Kapasitas
penyimpananya sangat besar .
2) Data
diakumulasikan dengan menambahkan catatan-catatan baru, bukannya dijaga tetap
paling mutakhir dengan memperbarui
catatan-catatan yang sudah ada dengan infomiasi yang baru.
3) Data
dapat diambil dengan mudah .
4) Data
sepenuhhya digunakan untuk pengambilan keputusan, dan tidak digunakan dalam
operasi perusahaan sehari-hari.
Membuat suatu data warehouse terdengar seperti sebuah tantangan besar-dan memang
demikian adanya. Bahkan pada kenyataannya, tantangannya begitu besar sehingga
beberapa pakar merekomendasikan untuk mengambil pendekatan yang lebih
sederhana- mengimplementasikan data warehouse
dengan cara bertahap. Jika mengikuti pendekatan ini, akan digunakan istilah data mart (toko data) untuk menguraikan
subjek. Data mart adalah suatu basis data yang berisi data yang hanya
menguraikan suatu segmen dari operasi perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan
dapat memiliki data mart pemasaran, data mart sumber daya manusia, dan
seterusnya.
Pembuatan dan penggunaan sebuah data warehouse atau data mart disebut data warehousing
dan akan dilakukan oleh suatu sistem.
b.
Sistem
Data Werehousing
Data warehouse
adalah bagian utama dari data warehousing yang mamasukkan data ke
dalam gudang, mengubah isinya menjadi informasi, dan menyediakan informasi
tersebut kepada para pengguna. Pada gambar Model Sistem data werehousing adalah
diagram dari suatu, sistem data warehousing. Data dikumpulkan dari
sumber-sumber data dan dikirimkan ke area pengumpulan sebelum dimasukkan ke
dalam tempat penyimpanan data warehouse. Suatu sistem penyampaian
informasi akan memperoleh data dari tempat periyimpanan data warehouse dan
mengubahnya menjadi informasi bagi para pengguna.
Sumber-sumber data-yang utama adalah
sistem pemrosesan transaksi, namun tambahan data dapat diperoleh dari
sumber-sumber lain, baik itu internal maupun lingkungan. Ketika data
diidentifikasi memiliki nilai potensial dalam pengambilan keputusan, maka data
tersebut akan ditambahkan ke data
Warehouse.
Area pengumpulan adalah tempat di mana
data menjalani ekstraksi, transformasi, dan pemuatan. Suatu proses yang sering
kali disingkat menjadi ETL, proses ekstraksi (extraction)
menggabungkan data dari berbagai macam sumber; proses transformasi (transformation)
membersihkan data, menempatkannya dalam suatu format terstandar, dan mcmbuat
ringkasan. Data akan disimpan dalam format rinci maupun ringkas guna memberikan
ileksibilitas maksimal dalam memenuhi berbagai kebutuhan informasi dari para
pengguna. Proses pemuatan (loading) melibatkan entri data ke dalam tempat
penyimpanan data warehouse.
Pada gambar Model Sistem Data
Werehousing bahwa terdapat dua tempat penyimpanan: satu untuk data warehouse dan satu untuk metadata Warehouse. Istilah metadata
berarti “data tentang data.” Ia merupakan data yang menjelaskan data dalam
tempat penyimpanan data. Metadata
mirip dengan kamus data dari suatu basis data, hanya lebih terinci lagi. Selain
menjelaskan data, metadata juga akan
melacak data ketika ia beredar di sepanjang system.
Sistem data warehousing juga mencakup pula komponen manajemen dan kendali.
Komponen ini mirip dengan sistem manajemen basis data, yang mengendalikan
pergerakan data di sepanjang sistem.
c.
Bagaimana
Data Disimpan dalam Tempat Penyimpanan Data Warehouse
Dalam suatu basis data, seluruh data
mengenai subjek tertentu disimpan bersama dalam satu lokasi, yang biasanya
berbentuk sebuah tabel. Data tersebut meliputi data pengidentifikasi (seperti
nomor pelanggan), data deskriptif (seperti nama pelanggan), dan data
kuantitatif (seperti penjualan bulan ini). Dalam tempat penyimpanan data warehouse, terdapat dua jenis tabel
yang disimpan dalam tabel-tabel terpisah. Tabel data akan digabung untuk
menghasilkah suatu paket informasi.
Data pengidentifikasi dan deskriptif
akan disimpan dalam tabel dimensi (dimension
tables). Istilah dimensi
mengartikan pemikiran bahwa data tersebut dapat menjadi basis untuk melihat
data dari berbagai sudut pandang, atau berbagai dimensi. Tabel Dimensi mengilustrasikan sebuah tabel dimensi untuk entitas
atau objek pelanggan. Entri-entri tersebut dapat memberikan Anda gambaran
mengenai komposisi umum data pengidentifikasi dan deskriptif. Dalam contoh ini,
nomor pelanggan dapat digunakan untuk mengidentifikasi satu pelanggan, dan
unsur-unsur data yang lain menguraikan berbagai detail mengenai pelanggan
tersebut.
Dengan dimensi-dimensi contoh di dalam
dimensi tersebut, para pengguna dapat memperoleh analisis menurut pelanggan,
menurut wilayah pelanggan, menurut kode industri standar, menurut kode pos, dan
seterusnya.
Tabel-tabel terpisah yang disebut tabel fakta (fact tables) berisi ukuran-ukuran kuantitatif sebuah entitas,
objek, atau aktivitas. Dalam contoh ini, tabel fakta memuat data mengenai satu
aktivitas tertentu-penjualan komersial. Semua fakta tersebut adalah ukuran dari
aktivitas. Beberapa dinyatakan dalam unit, seperti unit penjualan aktual dan
unit penjualan anggaran. Sisanya dinyatakan dalam dolar. Dengan tersedianya
jenis-jenis fakta ini untuk penjualan komersial, para pengguna dapat
memproduksi analisis-analisis kuantitatif
seperti unit penjualan aktual versus unit penjualan anggaran, rata-rata dolar
penjualan per unit, komisi penjualan sebagai persentase dari penjualan aktual,
dan bonus penjualan sebagai persentase dari komisi penjualan.
Jika digabungkan dengan data tabel
dimensi, kita dapat membuat berbagai macam analisis, seperti penjualan bersih
menurut wilayah pelanggan, pajak penjualan menurut kode pos, dan komisi penjualan menurut kode
kredit. Pengguna dapat meminta informasi yang melibatkan semua kombinasi dari
dimensi dan fakta.
SKEMA BINTANG Untuk setiap dimensi, akan
ada satu kunci yang mengidentifikasikan dimensi dan menciptakan hubungan ke
paket informasi. Gambar Format Skema Bintang menunjukkan bagaimana kunci-kunci
dalam tiga tabel dihbungkan ke kunci dalam paket informasi yang berada di
tengah. Gambar Contoh Skema Bintang memberikan satu contoh dengan menggunakan
empat tabel dimensi : pelanggan waktu, tenaga penjual, dan produk. Karena
memiliki kemiripan dengan pola sebuah bintang, maka struktur ini disebut skema bintang (star schema). Skema bintang ini memungkinkan diperolehnya
informasi seperti :
1) Unit
penjualan actual menurut kode pos pada satu bulan tertentu.
2) Perbandingan
jumlah komisi penjualan menurut wilayah penjualan selama dua kuartal terakhir.
3) Penjualan
produk berdasarkan pelanggan untuk tahun berjalan sampai dengan saat ini.
Skema bintang ini berfokus pada
penjualan komersial dilihat dari segi pelanggan, tenaga penjual, produk, dan
waktu. Tempat penyimpanan data werehouse
terdiri atas beberapa skema bintang, dengan satu skema untuk setiap jenis
aktivitas yang dianalisis.
6.
Penyampaian Informasi
Unsur terakhir dalani sistem data warehousing adalah sistem
penyampaian informasi, yang mendapatkan data dari tempat penyimpanan data,
mengubahnya menjadi informasi, dan menjadikan informasi tersebut tersedia bagi
para pengguna.
Informasi dapat diberikan dalam bentuk
terinci atau dalam berbagai tingkat ringkasan. Gambar dibawah mengilustrasikan
bagaimana pengguna dapat melakukan navigasi di dalam tempat penyimpanan data
untuk memperoleh ringkasan informasi (seperti penjualan bersih untuk wilayah
penjualan bagian Barat), informasi terinci (penjualan bersih untuk tenaga
penjual 383) dan data terinci (untuk penjualan untuk tenaga penjual 383).
Proses melakukan navigasi ke bawah
melalui tingkatan-tingkatan rincian disebut drill down, suatu proses
yang berawal dari EIS. Proses melakukan navigasi ke atas di sebut roll
up, yang memungkinkan pengguna memulai dengan tampilan terinci dan
kemudian meringkas rincian rincian tersebut menjadi tingkat ringkasan yang
semakin tinggi. Pengguna juga dapat melakukan drill across, dengan
cepat bergerak dari satu hierarki data ke hierarki lainnya, dan drill
through, berangkat dari tingkat ringkasan ke tingkat terendah data yang
terinci.
a.
OLAP
Segala jenis peranti lunak dapat digunakan
untuk menarik data dari tempat penyimpanan data dan mengubahnya menjadi
informasi. Pembuat laporan, paket query basis data, dan model matematis
semuanya dapat digunakan. Selain itu, terdapat pula satu jenis peranti lunak yang
secara khusus telah dikembalngkan untuk data warehouse. Penanti lunak ini
disebut OLAP, yang merupakan singkatan
dari on-line
analytical processing. OLAP memungkinkan pengguna berkomunikasi dengan data warehouse melalui GUI ataupun
antarmuka Web dan dengan cepat memperoleh informasi dalam berbagai jenis
format, termasuk grafik. Terdapat dua pendekatan untuk OLAP: ROLAP dan MOLAP. ROLAP (relational on-line analytical processing) menggunakan suatu sistem manajemen
basis data relasional standar. MOLAP (multidimensional on-line analytical
processing) menggunakan suatu sistem manajemen basis data khusus
multidimensional. Data ROLAP pada umumnya memiliki bentuk terinci, dan harus
dilakukah analisis untuk mendapatkan ringkasannya. Data MOLAP pada umumnya
telah diproses terdahulu untuk menghasilkan ringkasan pada berbagai tingkat
rincian dan disusun menurut berbagai dimensi.
Gambar dibawah mengilustrasikan kedua
arsitektur di atas. Keduanya meliputi server
data warehouse dan server kedua yang berisi peranti lunak OLAP. Perbedaan
utamanya adalah stasiun kerja pengguna MOLAP memasukkan basis data
multidimensional yang telah di download. Data dalam basis data ini telah
diformat ke dalam herbagai dimensi sehingga dapat tersedia dengan cepat
daripada harus memaksa pengguna melakukan analisis yang memakan banyak waktu.
ROLAP dapat dengan mudah menghasilkan
output pada tingkat-tingkat terinci dan pada beberapa tingkat ringkasan namun
harus melakukan proses-proses untuk mencapai tingkat ringkasan yang belum
pernah dibuat sebelumnya. Ini artinya
analisis ROLAP akan terbatas hanya pada sejumlah dimensi yang terbatas
saja.
b.
Data
Mining
Istilah yang sering kali dipergunakan
sehubungan dengan data warehousing
dan data mart adalah data minning (penambangan data). Data minning adalah proses menemukan
hubungan dalam data yang tidak diketahui oleh pengguna. Proses ini sama seperti
seorang penambang yang mencari emas di aliran sungai pegunungan. Data minning
membantu pengguna dengan menemukan hubungan dan menyajikannya dengan cara yang
dapat dipahami sehingga hubungan tersebut dapat menjadi dasar pengambilan
keputusan. Terdapat dua cara dasar dalam melakukan data minning: verifikasi
hipotesis (hypothesis verification)
dan penemuan pengetahuan (knowledge
discovery).
c.
Verifikasi
Hipotesis
Asumsikan bahwa sebuah bank teIah
memutuskan untuk menawarkan reksa dana kepada , para nasabahnya. Manajemen bank
ingin menargetkan materi promosi pada segmen nasabah yang menawarkan potensi
bisnis terbesar. Satu pendekatan adalah bagi para manajer untuk
mengidentifikasi karakteristik-karakteristik yang mereka percaya akan dimiliki
oleh anggota sasaran pasar tersebut. Asumsikan bahwa manajer percaya bahwa
pasar sasarannya terdiri atas para nasabah berusia muda, telah menikah, memiliki
dua sumber penghasilan ,dan dengan nilai kekayaan yang tinggi. Query multidimensional ini dapat
dimasukkan ec dalam DBMS, dan records
nasabah yang sesuai akan diambil.
Pendekatan seperti ini dimulai dengan
hipotesis pegngguna mengenai bagaimana data saling terhubung, disebut verifikasi hipotesis (hypothesis
verification). Kelemahan pendekatan ini adaah bahwa proses pengambilan
akan sepenuhnya dipandu oleh pengguna. Informasi yang terpilih tidak akan dapat
lebih baik dari pemahaman pengguna akan data. Ini merupakan cara tradisional
untuk melakukan query atas suatu
basis data.
d.
Penemuan
Pengetahuan
Dalam
penemuan pengetahuan (knowledge discovery), sistem data Warehousing menganalisis tempat
penyimpanan data warehouse, mencari
kelompok-kelompok ,dengan karakteristik yang sama. Dalam contoh bank, sistem
dapat mengidentifikasi tidak hanya kelompok menikah yang berusia muda, namun
juga pasangan-pasangan menikah yang telah pensiun yang menggantungkan diri pada
jaminan sosial dan uang pensiun.
C.
Kesimpulan
Terdapat aktivitas-aktivitas yang mempengaruhi suatu
keberhasilan atau kegagalan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Aktivitas ini disebut sebagai faktor penentu keberhasilan atau critical succes factors (CSF). Kemampuan
sebuah perusahaan dalam mengembangkan sistem informasi yang baik adalah suatu
CSF. Sistem ini adalah sistem yang meproses data akuntansi dan memberikan
informasi kepada unit-unit organisasi.
Sistem yang memproses data akuntansi perusahaan disebut
sebagai sistem pemrosesan transaksi. Data dikumpulkan dari sistem fisik
perusahaan dan dimasukkan ke dalam suatu basis data, bersama-sama dengan data
dari lingkungan. Dalam sistem distribusi terdiri atas tiga proses utama yaitu
memenuhi pesanan pelanggan, memesan persediaan pengganti dari oemasok, dan
memelihara buku besar. Sistem informasi organisasi dibuat dengan sesuai area
bisnis dan tingkat organisasi. Sistem untuk area bisnis terdiri atas subsistem
input yang mengumpulkan data dan informasi untuk dimasukkan ke dalam basis data
dan subsistem output yang mengubah data menjadi informasi.
Sistem informasi eksekutif (EIS) memiliki arsitektur yang
berbeda, yang terdiri atas stasiun-stasiun kerja eksekutif yang dihubungkan
oleh jaringan ke komputer pusat. Aplikasi dari manajemen hubungan pelanggan
(CRM) ini menuntut adanya area penyimpanan data berukuran super yang disebut data warehouse (gudang data). Sistem data warehouseing meliputi suatu area
pengumpulan dimana ETL (extraction,
transformation, dan liading) dilakukan.
Data yang disimpan dalam sistem ini berbentuk tabel dimensi dan tabel fakta.
Untuk mendukung data warehouse telah
dikembangkan suatu piranti lunak dalam menyampaikan informasi khusus yang
disebut sebagai OLAP. Data warehouse memberikan suatu pendekatan baru bagi para
pengguna untuk mendapatkan informasi dalam pengambilan keputusan.
D.
Rekomendasi
Manajerial
1.
Perusahaan
sebaiknya menentukan faktor-faktor mana saja yang berperan penting di dalam
organisasi untuk mencapai suatu keberhasilan.
2.
Perusahaan
sebaiknya menggunakan sistem distribusi yang terarah agar pelanggan maupun
rekan kerjasamanya tidak kesulitan dalam beorientasi.
3.
Sebaiknya
perusahaan menggunakan teknologi yang canggih agar dapat menerima data dan
informasi dengan lebih akurat dan cepat.
4.
Perusahaan sebaiknya
memanfaatkan sistem-sistem informasi yang ada di dalam suatu perusahaan
tersebut.
5.
Sebaiknya
perusahaan menyimpan data-data perusahaan ke dalam suatu sistem data warehouse agar lebih aman.
Sumber Referensi :
Raymond McLeod, dan Jr. George P. Schell. (2007).
Management Information System. 10 Edition. Pearson Education, Inc. New Jersy.
Terjemahan : Ali Akbar Yulianto dan Afia R. Fitriati.
(2008). Sistem Informasi Manajemen. Edisi 10. Salemba Empat.