Aslika Indriani
|
:
|
51415012
|
Jovanka S
|
:
|
51415037
|
Santi Sumarah
|
:
|
51415054
|
1. Pendahuluan
Yang dilakukan
perusahaan dalam melakukan
transaksi-transaksi sehari-hari dengan menggunakan sistem manajemen
basis data yang menggunakan volume data dalam jumlah yang besar. Data yang
diorganisasikan akan dapat memudahkan para manajer dalam menemukan data
tertentu sehingga dapat dengan mudah untuk melakukan pengambilan keputusan.
Sebagian besar
perusahaan menggunakan basis data yang mengikuti suatu struktur relasional. Hal
ini karena struktur basis data relasional mudah untuk digunakan dan hubungan di
antara tabel-tabel di dalam struktur bersifat implisit. Untuk membuat spesifikasi
basis data dapat dilakukan secara bersama antara para profesional sistem
informasi dan pengguna bisnis. Pendekatan seperti pemodelan yang berorientasi
pada proses dan pemodelan perusahaan memungkinkan perancangan basis data
menghadapi masalah-masalah yang ada sekaligus meraih peluang melalui sinergi
yang terjadi di area-area bisnis.
Manajer harus
mempelajari lebih jauh mengenai perancangan dan penggunaan basis data untuk
mendukung pengambilan suatu keputusan. Manajer yang dapat menggunakan sumber
daya basis data secara langsung dengan cara yang paling baik akan memberikan
keputusan yang terbaik bagi perusahaan.
2. Pembahasan
a.
Organisasi Data
Organisasi
bisnis mengumpulkan data dalam jumlah yang sangat besar dan menyimpan data
tersebut dalam basis data. Peranti lunak sistem manajemen basis data adalah hal
yang sangat penting dalam pengorganisasian data ke dalam suatu struktur yang
dapat memfasilitasi penarikan dengan cepat. Basis data relasional telah menjadi
struktur basis data yang dominan di dalam perusahaan karena dua alasan.
Pertama, secara konseptual mudah untuk dipahami. Kedua, struktur basis data
relasional mudah untuk diubah karena menggunakan hubungan implicit di antara
data. Tabel dalam suatu basis data relasional mirip dengan spreadsheet, tabel adalah file spreadsheet,
kolom dalam spreadsheet
menunjukkan field , baris-baris dalam
spreadsheet menunjukkan record. Hubungan antar tabel terbentuk
ketika nilai dalam field yang umum
sama. Sistem manajemen basis data relasional relative mudah digunakan dan
dipahami oleh para manajer.
b.
Struktur Basis Data
Struktur basis
data adalah cara data diorganisasikan agar pemrosesan data menjadi lebih efisien.
Struktur ini kemudian diimplementasikan melalui suatu sistem manajemen basis
data. Sistem manajemen basis data (DBMS) adalah suatu aplikasi peranti lunak
yang menyimpan struktur basis data, data itu sendiri, hubungan di antara data
di dalam basis data, dan nama-nama formulir, jenis data, angka dibelakang
decimal, jumlah karakter, nilai-nilai default,
dan seluruh uraian field lainnya.
c.
Contoh Basis Data Relasional
Basis
data akan mengurangi pengulangan data dalam tabel-tabel. Basis data akan
meningkatkan konsistensi data dan akurasi data. Manajer mengambil keputusan
yang sangat penting bagi operasi perusahaan dan oleh sebab itu dibutuhkan data
yang akurat dan konsisten dengan data lain di dalam basis data. Pada basis data
jadwal contoh yang dipergunakan diimplementasikan pada peranti lunak sistem
manajemen basis data Microsoft Acces.
1)
Konsep Basis Data
Sebuah record
yang bagi pengguna ditampilkan sebelum atau sesudah record lainnya pada
kenyataannya mungkin disimpan di bagian disk yang sepenuhnya terpisah. Suatu
sistem manajemen basis data dapat menampilkan data dalam suatu urut-urutan yang
logis dan secara intuisif tepat, meskipun masing-masing record dari basis data
tersebut dapat tersebar di banyak file dan terletak di sebuah penjuru ruang
penyimpanan komputer.independensi data adalah kemampuan untuk melakukan
perubahan pada stuktur data tanpa melakukan perubahan pada program aplikasi
yang memproses data.
d.
Membuat Basis Data
Proses
pembuatan sebuah basis data akan melibatkan tiga langkah utama yaitu menentukan
data yang dibutuhkan, menguraikan data, dan memasukkan data ke dalam basis
data. Menentukan data yang perlu dikumpulkan dan disimpan adalah langkah
penting dalam mencapai suatu sistem informasi berbasis komputer.
1)
Menentukan
Kebutuhan Data
Menentukan kebutuhan data yang perlu dikumpulkan dan disimpan
adalah langkah penting dalam mencapai suatu sistem informasi berbasis computer.
Kita dapat mempergunakan dua pendekatan dasar untuk menentukan kebutuhan data,
pendekatan yang berorientasi pada proses (process-oriented)
dan pemodelan perusahaan.
a)
Pendekatan
yang Berorientasi Pada Proses
Ketika perusahaan
memilih pendekatan yang berorientasi pada proses (process-oriented) untuk menentukan kebutuhan datanya, maka
perusahaan tersebut akan menjalankan urut-urutan langkah berikut. Pertama
mendefinisikan masalah. Kemudian keputusan yang dibutuhkan untuk memecahkan
masalah yang telah teridentifikasi, dan menjabarkan informasi yang dibutuhkan
untuk setiap keputusan. Selanjutnya, menentukan pemrosesan yang dibutuhkan
untuk menghasilkan informasi, dan terakhir menentukan spesifikasi data yang
diminta oleh pemroses.
(1) Mendefinisikan
masalah.
(2) Mengidentifikasikan
keputusan yang dibutuhkan
(3) Menjabarkan
kebutuhan informasi
(4) Menentukan
pemrosesan yang dibutuhkan
(5) Menentukan
spesifikasi kebutuhan data
b)
Pendekatan
Pemodelan Perusahaan
Kekuatan pendekatan pemodelan perusahaan adalah bahwa ia mengambil
keuntungan dari sudut pandang sumber daya data perusahaan yang luas. Semua area
diperhitungkan dan sinergi sumber daya data antara area-area bisnis juga akan
dapat ditingkatkan. Sedangkan kelemahannya adalah kesulitan dalam mengaitkan
data dari satu masalah bisnis ke data dari masalah bisnis lainnya. Kelemahan
ini dapat diatasi dengan menentukan seluruh kebutuhan data perusahaan dan
kemudian menyimpan data tersebut dalam basis data.
2)
Teknik-teknik
Pemodelan Data
Pemodelan kebutuhan data perusahaan didukung oleh teknik-teknik
yang menguralkan data, bagaimana data diagregatkan ke dalam tabel, dan
bagaimana tabel dihubungkan satu sama lain. Terdapat sejumlah teknik, namun kita
akan memusatkan perhatian hanya pada dua teknik saja, diagram relasi entitas
dan diagram kelas.
a)
Diagram
Relasi Entitas
Diagram relasi entitas (entily
relationship diagram-ERD) seperti ditunjukan oleh Namanya, berhubungan
dengan data di dalam entitas dan hubungan antaretitas. Ketika pengguna dan
spesialis informasi mulai untuk berkomunikasi tentang kebutuhan data untuk
suatu sistem informasi, mereka akan berbicara mengenai pengumpulan field-field data yang saling berhubungan
dari pada field-field data individu.
Tabel merupakan hasil dari pemecahan entitas menjadi unit-unit berukuran lebih
kecil yang mengikuti aturan-aturan struktur basis data. Satu entitas dapat
berubah menjadi satu tabel, namun sering kali satu entitas dipecah menjadi
beberapa tabel.
b)
Diagram
Kelas
Terdapat satu teknik dimana data yang digunakan dalam aplikasi dan
tindakan-tindakan yang terkait dengan data dapat disajikan secara grafis.
Teknik ini disebut dengan diagram kelas (class
diagrams) dan merupakan salah satu dari beberapa model rancangan yang
berorientasi pada objek. Objek adalah bongkahan konseptual dari suatu system
informasi-data, tindakan-tindakan yang dilakukan atas data dan relasi di antara
objek. Diagram kelas terdiri dari kelas-kelas yang memiliki nama field-field di dalam kelas dan
tindakan-tindakan yang dilakukan oleh kelas.
e.
Menggunakan Basis Data
Kita biasanya berinteraksi dengan
sebuah basis data dari sebuah computer pribadi meskipun data tersebut berada di
tempat lain dalam jaringan. Formulir, laporan dan query adalah metode-metode
umum yang dipergunakan untuk mengakses basis data yang disimpan dalam suatu
sistem manajemen basis data.
1)
Laporan
dan Formulir
Kebanyakan laporan dan formulir yang dibutuhkan oleh pengguna dapat
dibuat tanpa bantuan dari professional sisitem informasi. Perbedaan terbesar
antara formulir dan laporan adalah dalam formatnya. Formulir secara tipikal
menampilkan satu record saja dalam
satu waktudan tidak memberikan ikhtisar data secara biasanya tidak melakukan
agregasi data dari banyak tabel. Perbedaan lainnya formulir dapat digunakan
untuk menambah, menghapus atau memodifikasi record-record
basis data.
2)
Query
Query adalah suatu permintaan kepada basis data untuk menampilkan record-record yang dipilih. System
manajemen basis data biasanya memberikan antarmuka yang mudah untuk digunakan
bagi para pengguna. Query pada umumnya memiliki field data dalam jumlah terbatas dan kemudian membatasi record-record yang ditampilkan berdasarkan
satu kumpulan kriteria tertentu.
a)
Bahasa
Query Terstuktur
Kode yang digunakan oleh system manajemen basis data relasional
untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan basis dayanya.
b)
Pemrosesan
Basis Data Lanjutan
Pemerosesan analitis on-line telah menjadi hal yang semakin umum
dalam peranti lunak system manajemen basis data. Vendor-vendor memasukan fitur
ini untuk memungkinkan dilakukannya analisis data yang mirip dengan
statistic cross-tabulation.
f.
Personel Basis Data
Terdapat beberapa personil penting
yang berkaitan dengan basis data. Administrator basis data memiliki tanggung
jawab teknis maupun manajerial atas sumber daya basis data. Programmer basis
data diminta untuk membuat kode computer pemrosesan data yang efisien. Pengguna
akhir basis data adalah personil basis data penting lainnya.
1)
Administrator
Basis Data
Administrator basis data mengawasi seluruh aktivitas basis data.
Mereka harus memiliki keahlian manajerial maupun keahlian teknis yang tinggi,
mereka juga harus memahami operasi bisnis perusahaan, karena
keputusan-keputusan dalam bidang operasional sebagian besar akan didorong oleh
isi basis data.
2)
Programer
Basis Data
Programmer basis data menunjukan spesialisasi dan seleksi tingkat
tinggi. Mereka sering kali memiliki lebih banyak pengalaman dan pelatihan
daripada programmer-programer lain yang dimiliki oleh perusahaan. Salah satu
alasannya adalah basis data merupakan pusat penyimpanan fakta bagi perusahaan.
3)
Pengguna
Akhir
Pengguna akhir tidak dapat diabaikan sebagai personel penting yang
berinteraksi dengan basis data. Mereka membuat laporan dan formulir, memberikan
query kepada basis data dan menggunakan jawaban dari pertanyaan basis data
mereka untuk pengambilan keputusan yang akan mempengaruhi perusahaan dan unsur
pokok lingkungannya.
g.
Menempatkan Sistem Manajemen Basis Data
Dalam Perspektif
System manajemen basis data
memungkinkan kita membuat sebuah basis data, memelihara isinya dan menyebarkan
data kepada khalayak pengguna yang luas tanpa harus mempergunakan pemrogram
computer yang berbiaya mahal. Kemudahan penggunaannya memungkinkan para manajer
dan staf professional mengakses isi basis data dengan pelatihan yang sederhana.
1)
Keuntungan
DBMS
·
Mengurangi
pengulangan data. Jumlah data akan dikurangi, dibandingkan dengan field-field computer disimpan secara
terpisah untuk setiap aplikasi computer
·
Mencapai
independensi data. Spesifikasi data disimpan dalam basis data itu sendiri
daripada disetiap program aplikasi.
·
Mengambil
data dan informasi dengan cepat. Relasi logis dan Bahasa query tersruktur
memungkinkan pengguna menarik data dalam hitungan detik atau menit dibandingkan
dengan berjam-jam atau berhari-hari jika mengambil data dengan menggunakan
Bahasa pemrograman tradisional seperti COBOL atau Java.
·
Keamanan
yang lebih baik. Baik DBMS mainframe maupun
computer mikro dapat memiliki tingkat pengamanan keamanan yang berlapis seperti
kata sandi, direktori pengguna dan enkripsi.
2)
Kerugian
DBMS
·
Membeli
peranti lunak yang mahal. DBMS untuk mainframe
mahal harganya, DBMS berbasis computer mikro, meskipun harganya hanya
beberapa ratus dolar dapat menjadi pengeluaran yang sangat besar bagi sebuah
organisasi kecil.
·
Mendapatkan
konfigurasi peranti keras yang besar. Kemudahan dengan mana DBMS dapat menarik
informasi mendorong lebih banyak pengguna memanfaatkan basis data.
·
Memperkerjakan
dan memelihara staf DBA. DBMS menuntut pengetahuan khusu agar dapat
memanfaatkan secara penuh kemampuannya.
3. Kesimpulan
Kekuatan komputer
saat ini semakin meningkat yang mengakibatkan biaya sumber daya komputasi
mengalami penurunan. Pada ssat yang sama, organisasi bisnis mengumpulkan data
dalam jumlah yang besar dan menyimpannya ke dalam basis data. Penyimpanan ini
berupa peranti lunak yang sangat penting dalam pengorganisasian data ke dalam
suatu struktur yang dapat memfasilitasi penarikan dengan cepat.
Basis data
relasional menjadi struktur basis data yang dominan dalam perusahaan, karena
mudah dipahami dan struktur ini mudah untuk diubah karena menggunakan hubungan
implisit. Sistem manajemen basis data relasional relatif mudah digunakan dan
dipahami oleh para manajer. Untuk memahami struktur basis data dimulai dengan
memahami peranan yang dimainkan oleh data dalam pengambilan keputusan.
Data pada umumnya
didapatkan kembali melalui laporan dan formulir. Akan tetapi, dengan para
manajer membutuhkan akses langsung yang lebih cepat atas data, mereka lalu
menulis query basis data mereka
sendiri. Semua manajer perlu memahami struktur-struktur basis data dasar dan
bagaimana cara memperoleh kembali data dari basis data.
4. Rekomendasi
manajerial
a)
Perusahaan
sebaiknya perlu menerapkan basis data yang dapat menyimpan data dalam jumlah
yang besar.
b)
Perusahaan
sebaiknya menerapkan struktur basis data yang sesuai dengan kriteria
perusahaan.
c)
Perusahaan
perlu menerapkan pendekatan pemodelan perusahaan untuk dapat mengambil suatu
keputusan.
d)
Perusahaan
perlu menyiapkan alat-alat yang canggih untuk manajernya agar mudah dalam
mengakses data.
e)
Perusahaan
perlu menerapkan peranan administrator basis data dalam melatih pengguna yang
akan mengakses data.
Sumber Referensi :
Raymond McLeod, dan
Jr. George P. Schell. (2007). Management Information System. 10 Edition.
Pearson Education, Inc. New Jersy.
Terjemahan : Ali
Akbar Yulianto dan Afia R. Fitriati. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Edisi
10. Salemba Empat.
0 komentar:
Posting Komentar